Text
ANALISA STABILITAS KAPAL CPO (CRUDE PALM OIL) YANG DIKONVERSI MENJADI CRANE BARGE CB. BINA SARANA 89 SAAT OPERASI HEAVY LIFTING
Kalimantan merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dengan berbagai sumber daya alam hasil tambang yang diantaranya batu bara, tanah bouksit, dan lain sebagainya. Hasil tambang di Kalimantan biasa berada di area sungai yang tidak mungkin dijangkau oleh kapal – kapal besar, oleh karena itu dibutuhkan tongkang kecil untuk menjangkaunya. Untuk memindahkan hasil tambang dari tongkang ke kapal yang lebih besar membutuhkan kapal dengan fasilitas akomodasi crane yang dapat menghemat waktu pendistribusian. Untuk itu perusahaan melakukan konversi pada kapal CB. Bina Sarana 89 yang sebelumnya CPO (Crude Palm Oil) menjadi crane barge. Karena perubahan operasional pada kapal CB. Bina Sarana 89 maka ada penambahan konstruksi pondasi crane dan pedestal crane yang mengakibatkan terjadinya perubahan titik berat kapal. Adanya perubahan alih fungsi serta penambahan konstruksi, penulis berencana melakukan analisa stabilitas kapal yang digunakan untuk mengetahui nilai GZ pada kapal konversi. Kapal akan dimodelkan pada saat operasi heavy lifting dengan membuat beberapa loadcase yang akan dibedakan dari posisi crane, kapasitas tangki dan beban crane menggunakan bantuan sofware maxsurf. Nilai dari stabilitas kapal CB. Bina Sarana 89 divalidasi dengan kriteria regulasi IMO dengan hasil yang didapat penulis kestabilan yang baik dan sesuai. Dengan kondisi kritis pada loadcase posisi crane port saat kapasitas tangki 100% dan beban crane 150 ton dan kondisi paling aman terjadi pada kondisi posisi crane stern dengan kapasitas tangki 50% dan beban crane 75 ton. Dari dua belas loadcase ada tujuh kondisi yang sesuai dengan kriteria yang ada pada IMO.
B23.21302.455 | PA23.21302.455 | Perpustakaan Lantai 2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain