English Indonesia

Perpustakaan Poliwangi

Digital Library Management System

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Masuk
    Pustakawan
    Dosen/Mahasiswa

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of PENGARUH PERBEDAAN BAHAN PENSTABIL DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS YOGHURT KERING

Text

PENGARUH PERBEDAAN BAHAN PENSTABIL DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS YOGHURT KERING

DENIS SUKMA DEWI - Nama Orang;

Yoghurt merupakan produk susu yang difermentasi menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermopilus dengan mengubah laktosa menjadi asam laktat. Yoghurt termasuk produk yang tidak tahan lama sehingga perlu adanya inovasi berupa yoghurt kering. Yoghurt kering yaitu produk fermentasi susu yang diproses lebih lanjut melalui proses pengeringan. Pada saat proses pengeringan dibutuhkan adanya bahan penstabil untuk menjaga kualitas dari yoghurt kering. Bahan penstabil yang digunakan berupa CMC, karagenan dan agar-agar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan bahan penstabil dan suhu pengeringan yoghurt kering terhadap kadar air, pH, total BAL, dan sifat organoleptik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor yaitu bahan penstabil (Karagenan 0,8%, CMC 0,8%, agar-agar 0,8%) dan suhu pengeringan (45 °C dan 55 °C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan bahan penstabil dan suhu pengeringan berpengaruh nyata terhadap kadar air, pH, total BAL dan tekstur yoghurt kering, namun tidak berpengaruh nyata terhadap warna, rasa dan aroma. Yoghurt kering pada penelitian ini memiliki nilai kadar air 6,29% - 10,78% dengan nilai terbaik dihasilkan oleh S3T2. Nilai pH berkisar antara 4,40 - 4,72 dengan nilai pH tertinggi dihasilkan S2T1 dan terendah dihasilkan S3T2. Total BAL berkisar antara 0,19 - 3,43 log CFU/mg dengan total BAL tertinggi dihasilkan S3T2. Rata-rata rasa yang dihasilkan yoghurt kering adalah tidak asam, dengan warna rata-rata tidak putih, dan aroma rata-rata menunjukkan tidak beraroma asam, sedangkan tekstur yang dihasilkan yaitu lembut. Jenis bahan penstabil yang berbeda lebih mempengaruhi kualitas yoghurt kering dibandingkan suhu pengeringan.


Ketersediaan
B23.41333.477PA23.41333.477Perpustakaan Lantai 2Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
PA23.41333.477
Penerbit
BANYUWANGI : POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
361741333034
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
SUHU
Agar - agar
CMC
Karagenan
Yoghurt kering
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • File PENGARUH PERBEDAAN BAHAN PENSTABIL DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS YOGHURT KERING
    Attachment dari PENGARUH PERBEDAAN BAHAN PENSTABIL DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS YOGHURT KERING
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Poliwangi
  • Informasi
  • Pustakawan
  • Member Area

Tentang Kami

Unit Perpustakaan merupakan unit yang berupaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar, juga sebagai salah satu sarana penunjang akademik yang memiliki peran cukup strategis dalam penyediaan informasi perkembangan ilmu pengetahuan bagi pengguna di lingkungan civitas akademika Politeknik Negeri Banyuwangi. Unit Perpustakaan menyediakan bahan literasi baik cetak maupun digital untuk menunjang budaya akademis, berfikir kritis, dan literatif.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

© 2025 — Politeknik Negeri Banyuwangi

Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Filsafat dan Psikologi
  • Agama
  • Ilmu - Ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu Sains (Ilmu Alam dan Matematika)
  • Teknologi dan Ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi, Sejarah & Disiplin Ilmu Berkaitan
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik