Text
TEKNIK PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN BUNCIS VARIETAS H10 DI PT WIRA AGRO NUSANTARA SEJAHTERA
Tanaman buncis (Phaseolus Vulgaris L) atau yang lebih dikenal sebagai kacang buncis merupakan tanaman yang sangat mudah di temukan di seluruh wilayah Indonesia. Tanaman buncis berasal dari wilayah selatan Meksiko dan wilayah panas Guatemala. Kandungan kimia tanaman buncis antara lain antosianin, flavonoid, alkaloid, saponin, triterpenoid, steroid, stigmasterin, trigonelin, arginin, asam amino, asparagin, kholina, tanin dan fasin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis hama dan penyakit pada tanaman buncis dan mengetahui pengendalian hama terpadu yang tepat untuk mengendalikan hama dan penyakit. Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas serangan hama dan penyakit yang menyerang tanaman buncis dengan cara pengamatan langsung dan menentukan pengelolaan organisme penganggu tanaman yang efektif dan efisien untuk menekan serangan hama dan penyakit. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa hama yang menyerang tanaman buncis adalah kutu kebul (bemisia tabaci), oret-oret (Leafminer), ulat grayak atau ulat buah (Spodoptera Litura), dan Thrips (Thrips Parvispinus). Penyakit yang ditemukan adalah Penyakit Hawar Daun (Xanthomonas campestris), Karat Daun (Puccinia recondita), Virus Kuning (Bean Comon Mosaic Virus). Status serangga hasil pengamatan adalah hama sebesar 50%, musuh alami sebesar 20% dan penyakit sebesar 25%. Rekomendasi atau solusi saat terjadi peningkatan hama yaitu pengendalian berkelanjutan selama tiga hari berturut, jika belum terjadi penurunan hama, maka perlu adanya penggantian obat insektisida.
E23.41311.522 | KP23.41311.522 | Perpustakaan Lantai 3 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain