Text
PENGARUH TETES TEBU (MOLASSE) SEBAGAI BAHAN TAMBAH BETON BERDASARKAN KUAT TEKAN BETON
Beton material yang lama digunakan dalam dunia konstruksi. Beton banyak digunakan dikarenakan bahan campuran dari beton mudah untuk ditemukan. Pertumbuhan industri konstruksi di Indonesia semakin pesat seiring bertambahnya tahun. Banyaknya proyek konstruksi dalam skala besar maupun kecil menjadikan beton ready mix sangat dibutuhkan. Batching plant yang merupakan tempat untuk memproduksi beton ready mix ditempatkan jauh dari pemukiman. Banyak inovasi yang telah dikembangkan dalam pembuatan beton. Salah satunya yaitu menambahkan bahan kimia pada campuran beton. Tidak hanya bahan kimia yang digunakan sebagai bahan tambah beton pada beton, tetapi cukup banyak penelitian yang menambahkan limbah pada campuran beton. Salah satu limbah yang dapat ditambahkan dan bereaksi terhadap beton yaitu limbah tetes tebu. Tetes tebu digolongkan pada bahan tambah retarder beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton dengan menambahkan tetes tebu dengan variasi 0%, 0,35%, dan 0,50%, dari berat semen, dengan umur beton 3, 14, dan 28 hari. Benda uji yang dipakai dalam penelitian ini yaitu silinder beton dengan ukuran diameter 15 cm x tinggi 30 cm. Metode perencanaan campuran beton sesuai dengan SNI 7656:2012 dengan kuat tekan rencana 25 MPa. Dari hasil pengujian didapatkan penurunan kuat tekan beton yang signifikan dari BM0, BM35 dan BM50 seiring dengan penambahan jumlah persentase tetes tebu yang digunakan. Faktor penurunan nilai kuat tekan beton dapat disebabkan oleh meningkatnya nilai FAS dengan penggunaan tetes tebu tersebut. Karena tetes tebu adalah benda berbentuk cair dimana penambahannya pasti akan mempengaruhi juga nilai FAS tersebut. Namun peningkatan nilai FAS akan meningkatkan kemudahan dalam pengerjaan dan pemadatan beton
B24.22401.656 | PA24.22401.656 | Perpustakaan Lantai 2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain