Text
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS TAKAKURA DARI LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM CABUT (AMARANTHUS TRICOLOR)
Sampah merupakan hasil sisa dari suatu proses yang berpotensi berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Sampah/limbah yang besar sangat merugikan apabila tidak dikelola secara saniter (baik dan sehat) karena akan mengakibatkan pengotoran lingkungan, pencemaran terhadap sumber air, tanah, tempat berkembangbiaknya bibit penyakit, dan bisa sebagai penyumbat air yang bisa menimbulkan banjir. Penanganan sampah organik dapat diolah secara mandiri, hasilnya dapat digunakan sebagai pupuk organik cair dan pupuk kompos. Metode pengomposan yang paling evektif yakni model takakura. Takakura dianggap efektif karena kompos ditempatkan dekat dengan aktivitas memasak, meminimalkan waktu khusus untuk mengelola sampah. Komodiatas tanaman sayuran merupakan makanan yang sering dikonsumsi. Namun, dalam 3 tahun terakhir pembatasan pupuk bersubsidi menjadi masalah serius. Pembatasan pupuk subsidi berdampak pada produksi bayam yang terus menuruh dari tahun ketahun. Takakura digunakan dalam mengatasi kelangkaan pupuk subsidi. Penelitian ini ditujukan untuk meneliti dosis terbaik pemberian pupuk kompos Takakura terhadap hasil pertumbuhan bayam cabut. Pengolahan kompos takakura bermanfaat untuk mengurangi produksi sampah organik dan memperbaiki jumlah produksi tanaman bayam agar kembali meningkat. Metode dalam penelitian ini menggunakan Rancang Acak Lengkap (RAL) paling sederhana satu faktor perlakuan. Perlakuan dosis Kompos Takakura dengan 6 taraf perlakuan dan 3 ulangan, P0 (0g), P1 (150g), P2 (200g), P3 (250g), P4 (300g), dan P5 (350g). Penggunaan dosis terbaik pupuk takakura pada tanaman bayam cabut adalah 300g (P4).
B24.41311.895 | PA24.41311.895 | Perpustakaan Lantai 2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain