Text
KARAKTERISTIK BAMBU APUS BANYUWANGI LAMINASI SUSUNAN LURUS BERDASARKAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR\R\N
Bambu merupakan salah satu material yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti kayu, dengan masa panen paling cepat umur 3 tahun. Bambu memiliki kekuatan besar namun belum dikembangkan secara maksimal, untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan teknik pengolahan bambu menjadi balok laminasi, dengan menggabungkan sejumlah lapisan bilah bambu yang direkatkan menggunakan jenis lem PVAC (Polyvinyl Acetate) menjadi satu kesatuan suatu elemen balok dengan panjang bentang dan dimensi penampang yang dibutuhkan. Variasi susunan lurus dengan bentuk persegi memiliki waktu pengerjaan yang lebih cepat dari variasi susunan brick yang diharapkan dapat memiliki mutu tinggi. Berdasarkan hasil pengujian fisik dan mekanik bambu Apus memiliki karakteristik mirip dengan jenis bambu Jawa, Ampel dan Kuning sedangkan berdasarkan pengujian bambu laminasi, kelas kuat bambu Apus laminasi pada penelitian ini memiliki karakteristik yang mirip dengan kayu Meranti, Sungkai, Keruing, dan Merbau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan bilah bambu rata-rata sebesar 387,90 kg/cm² dan kuat tarik bilah bambu Apus didapatkan rata-rata sebesar 3.109,11 kg/cm². Dari hasil pengujian kuat tekan balok laminasi bambu Apus menghasilkan nilai rata-rata sebesar 299,51 kg/cm², pengujian kuat tarik balok laminasi bambu Apus menghasilkan nilai rata-rata sebesar 5.481,85 kg/cm², sedangkan untuk kuat lentur balok laminasi bambu Apus menghasilkan nilai rata-rata sebesar 704,58 kg/cm², dan untuk nilai modulus elastisitas dari pengujian lentur didapatkan nilai rata-rata sebesar 25.634,20 MPa. Dari hasil pengujian bambu Apus laminasi susunan lurus berdasarkan kuat tekan, kuat tarik dan kuat lentur maka karakteristiknya mendekati dengan pendekatan kelas kuat kayu III dan memiliki kode mutu kayu E25.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain