Text
PENERAPAN CRITICAL PATH METHOD PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA PUTRA MAN 1 BANYUWANGI
Penjadwalan merupakan hasil perencanaan yang dapat memberikan informasi tentang jadwal pelaksanaan kegiatan di proyek terkait penggunaan sumber daya berupa tenaga kerja, peralatan dan material. Dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan hubungan antar kegiatan dibuat terperinci untuk membantu pelaksanaan kegiatan di proyek. Pada Proyek Pembangunan Gedung Asrama Putra MAN 1 Banyuwangi awalnya memakai metode Gant Chart, metode ini tidak bisa memperlihatkan lintasan kritis dan hubungan antara kegiatan satu dengan kegiatan yang lain, sehingga untuk mengatasi hal tersebut dan meminimalisir adanya keterlambatan pada proyek, diperlukan penjadwalan ulang. Pada hal ini, penjadwalan ulang menggunakan metode Critical Path Method (CPM) untuk mengatasi kelemahan pada studi kasus proyek pembangunan Asrama Putra MAN 1 Banyuwangi, maka diperlukan perhitungan manual dan dengan bantuan Aplikasi Microsoft Project untuk menyelesaikan proyek sesuai jadwal perencanaan. Berdasarkan hasil dari penerapan metode Critical Path Method (CPM) pada Proyek Pembangunan Gedung Asrama Putra MAN 1 Banyuwangi, dari total 16 sub bab pekerjaan didapat lintasan kritis pada 13 pekerjaan yaitu, Pekerjaan Persiapan dengan durasi 14 Hari, Pekerjaan Tanah dan Pondasi dengan durasi 35 hari, Pekerjaan Struktur Lantai 1, 2, dan 3 dengan total durasi 21 hari, Pekerjaan Mechanical, Electrical dan Plumbing Lantai 1, 2 dan pada Lantai Dak Atap dengan total durasi 28 hari, dan Pekerjaan Arsitektur lantai 1, 2 dan Pekerjaan Fasad yang memiliki total durasi 38 hari. Maka dari itu, pekerjaan yang telah dilalui oleh lintasan kritis tidak boleh mengalami penundaan atau keterlambatan dalam pengerjaannya karena akan berimbas pada pekerjaan selanjutnya.
B24.22401.1126 | PA24.22401.1126 | Perpustakaan Lantai 2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain