Text
PENGARUH VARIASI SERAT SABUT KELAPA TERHADAP MORTAR DITINJAU DARI KUAT TEKAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN GREEN MATERIAL
Sebagai salah satu daerah dengan penghasil kelapa terbanyak, Banyuwangi menjadi salah satu komoditas penggerak perekonomian di Indonesia. Menghasilkan produksi kelapa \r\nsebanyak 34.996 ton, dari banyak buah kelapa yang diperoleh hanya daging buah dan air buah saja yang sering diambil manfaatnya. Sehingga menjadikan banyak residu dari komponen buah \r\nkelapa lainnya yakni sabut kelapa. Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan serat sabut kelapa \r\nsebagai bahan tambahan dalam campuran mortar. Untuk memanfaatkan limbah yang tidak \r\nterpakai, penambahan serat sabut kelapa pada campuran mortar juga dapat menjadi tambahan \r\npenyusun suatu konstruksi struktural. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui penggunaan \r\nserat sabut kelapa terhadap kuat tekan mortar. Metode penelitian yang dilakukan dengan \r\nmerancang komposisi serat sabut kelapa pada campuran mortar dengan masing-masing \r\npenambahan persentase serat sabut kelapa yakni 3%, 4%, dan 5% dari volume campuran mortar. Benda uji berupa kubus dengan sisi 5cm2 dengan waktu perawatan benda uji selama 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan yang telah dilakukan pada umur pengujian 28 hari variasi 3%, 4% dan 5% mendapat hasil kuat tekan 22,93 MPa, 20,84 MPa, dan 19,38 MPa dibandingkan normal pada pengujian umur 28 hari sebesar 26,27 MPa. \r\nMemiliki penurunan seiring dengan penambahan serat sabut kelapa berturut-turut sebesar 12,71%, 20,84% dan 26,22%. Hal ini sama dengan hasil pengujian pada umur sebelumnya pada umur 3 hari, 7 hari, 14 hari dan 21 hari yang mengalami penurunan. Dapat disimpulkan untuk mortar variasi pada persentase penambahan 3%, 4%, dan 5% serat sabut kelapa kurang \r\ndirekomendasikan
B24.22401.1109 | PA24.22401.1109 | Perpustakaan Lantai 2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain