Text
PENGARUH LAMA FERMENTASI TERHADAP KADAR NPK PUPUK ORGANIK CAIR KOHE SAPI DAN MOL RUMEN SAPI
Limbah sisa peternakan seringkali dibuang dan tidak dimanfaatkan lagi, banyaknya pembuangan menyebabkan pencemaran udara dan berpotensi penyebaran penyakit, alternatif pemanfaatan limbah kotoran sapi dapat dilakukan dengan pembuatan pupuk organik cair (POC), penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah peternakan berupa kotoran sapi dengan penambahan rumen sapi sebagai bioaktivator menjadi Pupuk Organik Cair (POC) yang dapat membantu tanaman dalam memenuhi kebutuhan unsur hara makro. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu lama fermentasi 7, 14, 21, dan 28 hari dan tiga ulangan. Variabel yang diamati yaitu kandungan unsur hara makro berupa kandungan nitrogen, kandungan fospor, kandungan kalium, dan kandungan karbon organik. Data yang sudah didapatkan akan dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan uji Benar Nyata Bujur (BNJ) dengan taraf 5% (0.05). Uji BNJ dilakukan apabila terdapat pengaruh nyata dengan p>0,05 (lebih besar). Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa pupuk cair kohe sapi memenuhi standar SNI KEMENTAN No. 261/KPTS/SR.310/M/4/2019 tentang batas minimum pupuk cair. Selain itu, hasil analisis menunjukkan bahwa lama fermentasi memengaruhi kualitas pupuk organik cair. Fermentasi selama 21 hari (P3) menghasilkan kandungan NPK tertinggi dan memenuhi standar SNI dengan hasil akhir 4,806%. Meskipun fermentasi selama 7 hari (P1) belum memenuhi standar SNI karena mikroorganisme masih dalam tahap penyesuaian namun, fermentasi 14 hari (P2) hingga 28 hari (P4) sudah memenuhi persyaratan. Oleh karena itu, optimalisasi lama fermentasi menjadi aspek penting dalam penelitian ini.
B24.41311.1252 | PA24.41311.1252 | Perpustakaan Lantai 2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain