Text
PENANGANAN WASTE MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: GEDUNG KANTOR DPMPTSP, DISNAKER, DISKES DAN CAPIL DI GIANYAR BALI)
Material merupakan salah satu komponen penting yang harus diperhatikan karena sangat mempengaruhi nilai produktifitas dan biaya proyek. Dalam pelaksanaan bangunan proyek konstruksi sering terjadi masalah, salah satunya yaitu masih banyaknya sisa material yang terbuang begitu saja atau yang disebut dengan waste material. Waste material tersebut sangat membebani biaya pembangunan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk menangani sisa material pada proses konstruksi agar dapat meminimalisir waste material. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan cara penanganan sisa material yang sering terjadi pada proyek pembangunan gedung bertingkat. Pengumpulan data dilakukan melalui survei menggunakan kuesioner dengan narasumber supervisor pada proyek pembangunan gedung perkantoran di Gianyar Bali. Jumlah responden dalam penelitian ini didapat sebanyak 13 responden yang terdiri dari pihak kontraktor, pihak konsultan, logistik, site manager, site engineer dan quantity surveyor. Pengolahan data dilakukan dengan dimulai dari uji validitas, uji relibilitas kemudian dengan metode statistik deskriptif untuk mengetahui jenis dan penanganan waste material. Pada hasil penelitian menunjukan bahwa nilai mean yang paling besar pada waste material yang banyak terjadi adalah besi tulangan dengan nilai mean 4,00 dan jenis sisa material yang lain terdiri dari kayu bekisting, batu bata/bata ringan, dan batako. Bentuk penanganan yang harus dilakukan oleh pihak proyek adalah memindahkan sisa material ke gudang penyimpanan apabila masih bermanfaat dan menggunakan kembali material yang utuh.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain