Text
PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI DAN KAPUR TERHADAP NILAI ATTERBERG LIMIT PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF (STUDI KASUS DUSUN GUMUKREJO, PURWOHARJO)
Tanah di Dusun Gumukrejo, Purwoharjo merupakan tanah lempung ekspansif yang\r\nmempunyai permasalahan yang sensitif terhadap perubahan kadar air dan berpotensi kembang\r\nsusut yang besar sehingga menyebabkan daya dukung tanah menurun. Dalam kondisi tersebut\r\nberpengaruh terhadap kualitas bangunan, salah satunya terjadi keretakan bangunan pada rumah\r\nwarga. Oleh sebab itu perlu dilakukan perbaikan sifat-sifat tanah yang kurang baik, salah\r\nsatunya dengan metode stabilisasi. Penelitian ini melakukan penambahan abu sekam padi dan\r\nkapur sebagai bahan stabilisator untuk mengetahui perbandingan nilai atterberg limit. Metede\r\nyang digunakan untuk menentukan nilai atterberg limit dengan menggunakan pengujian LL,\r\nPL, dan PI. Penambahan bahan stabilisator dengan persentase abu sekam padi 4%, 8%, 10%\r\ndan kapur 4% dari berat tanah diharapkan dapat memperbaiki sifat tanah khususnya pada nilai\r\nAtterberg Limit. Hasil pengujian atterberg limit, setelah dilakukan stabilisasi dengan campuran\r\nabu sekam padi dan kapur serta dilakukan pemeraman selama 3 hari diperoleh kesimpulan\r\nbahwa semakin banyak penambahan material abu sekam padi dan kapur dapat berfungsi\r\nmeningkatkan nilai atterberg limit. Nilai tertinggi batas cair dan batas susut pada variasi\r\ncampuran 10% abu sekam padi + 4% kapur yaitu sebesar 62,72% batas cair 46,66% batas susut\r\ndan mengalami penurunan pada nilai indeks plstisias sebesar 16,06%. Dengan pengujian dan\r\nanalisis karakteristik tanah ini, diharapkan penelitian ini dapat mengetahui pengaruh abu sekam\r\npadi dan kapur terhadap nilai atterberg limit pada tanah lempung
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain