Text
SIMULASI RISIKO RANTAI PASOK TERHADAP KETERLAMBATAN MATERIAL DENGAN METODE MONTE CARLO (STUDI KASUS PROYEK RUSUNAWA PAKAL SURABAYA)
Proyek konstruksi selalu penuh dengan ketidakpastian, misalnya ketidakpastian waktu penyelesaian, yang dapat menyebabkan risiko kerugian bagi kontraktor maupun pemilik proyek. Pada proyek Rusunawa Pakal Surabaya terdapat pekerjaan pembesian pelat lantai tiga zona satu yang terhambat akibat dari keterlambatan pengadaan material baja. Hal tersebut berdampak pada perpanjangan waktu yang tidak sesuai dengan time schedule yang direncanakan dalam 195 hari. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hasil simulasi risiko rantai pasok terhadap keterlambatan material. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian dengan simulasi Monte Carlo untuk menghasilkan alternatif dalam melakukan penjadwalan yang akurat dan dapat dipakai untuk membantu pengambilan keputusan pada sebuah proyek. Langkah untuk memulai identifikasi risiko diawali dengan penyebaran kuesioner dengan teknik purposive sampling yang telah ditentukan respondennya berjumlah lima orang. Hasil kuesioner identifikasi risiko menunjukan variabel yang berisiko. Variabel tersebut dikembangkan menjadi variabel kuesioner yang digunakan dalam simulasi monte carlo hingga didapatkan grafik Forecast Value dan grafik sensitivitas. Hasil simulasi risiko rantai pasok dengan metode Monte Carlo pada proyek rusunawa pakal Surabaya memiliki dampak terhadap keterlambatan material dengan waktu keterlambatan minimum sebesar 11,4 hari, waktu keterlambatan maksimum 19,6 hari, dan waktu keterlambatan paling sering terjadi 15,5 hari. Adapun dampak terhadap waktu keterlambatan kegiatan pekerjaan yang paling sering terjadi 13,5 hari dan waktu keterlambatan kegiatan pekerjaan maksimumnya 17,6 hari. Grafik sensitivitas durasi pengadaan terhadap keterlambatan material menunjukkan sumber risiko yang paling besar bersumber dari faktor risiko pemesanan ulang material karena material masih kurang untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan berasal dari tahap Process yang memiliki persentase 32,5%.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain