Text
PENGARUH VARIASI SUHU AIR 15°C, 25°C, DAN 35°C PADA CAMPURAN MORTAR TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR
Peningkatan pembangunan sektor konstruksi mendorong tingginya permintaan material bangunan. Pemilihan material berkualitas menjadi kunci untuk memastikan ketahanan dan daya tahan bangunan. Salah satu upaya meningkatkan kuat tekan mortar adalah dengan mengatur suhu air pencampuran yang mempengaruhi proses hidrasi semen. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh suhu air pencampur terhadap kuat tekan mortar serta menentukan suhu yang menghasilkan kinerja terbaik. Sebanyak 54 benda uji berbentuk kubus 5 × 5 × 5 cm digunakan dengan variasi suhu air 15°C, 25°C, dan 35°C. Komposisi campuran mengikuti SNI 03-2825-2002, dengan curing dilakukan satu hari setelah pencetakan. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 7, 14, dan 28 hari sesuai SNI 03-6825-2002. Hasil penelitian menunjukkan mortar dengan suhu air 35°C menghasilkan kuat tekan tertinggi pada semua umur pengujian, diikuti 25°C dan 15°C. Secara berturut-turut, kuat tekan pada suhu 35°C mencapai 17,40 MPa, 21,91 MPa, dan 24,14 MPa; pada suhu 25°C sebesar 14,96 MPa, 18,20 MPa, dan 21,06 MPa; sedangkan pada suhu 15°C sebesar 13,92 MPa, 17,05 MPa, dan 19,85 MPa. Peningkatan laju hidrasi dan proses curing membuat suhu 35°C memberikan pengaruh terbesar terhadap peningkatan kuat tekan mortar. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan variasi suhu di atas 35°C untuk mengetahui batas optimal peningkatan kuat tekan sekaligus mengevaluasi potensi dampak negatif pada umur lanjut.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain