Text
PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DAN ABU ARANG KAYU SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH TERHADAP SIFAT FISIS TANAH (STUDI KASUS: DESA SARONGAN, KEC. PESANGGARAN, KAB. BANYUWANGI).
Tanah lempung sangat keras dalam keadaan kering, dan bersifat plastis pada kadar air sedang, sedangkan pada kadar air yang lebih tinggi tanah lempung akan bersifat lengket (kohesif) dan sangat lunak. Pada Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi memiliki beberapa permasalahan bangunan akibat karakteristik tanah yang kurang baik, salah satunya terdapat rumah warga yang mengalami keretakan dan longsor. Sehingga sangat penting untuk dilakukan penelitian sifat fisis tanah untuk mengetahui kadar air yang terkandung di dalam tanah. Dengan metode penelitian yaitu pengujian kadar air, berat jenis, berat isi, dan Atterberg limit dan bahan campuran abu sekam padi dan abu arang kayu sebagai solusi dalam memperkuat daya dukungnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki sifat tanah khususnya pada sifat fisis tanah. Hasil dari penelitian ini pada pengujian Atterberg limit mengalami penurunan pada nilai indeks plastisitas, pengujian kadar air mengalami penurunan rata – rata 10,11% penurunan paling rendah pada variasi tanah asli +15 % abu sekam padi + 14% abu arang kayu yaitu 33,39%. Pengujian berat isi pada tanah kering mengalami penurunan pada variasi tanah asli +15 % abu sekam padi + 14% abu arang kayu yaitu 1,19 gr/cm3 menjadi 1,03 gr/cm3 dalam kondisi tanah basah yaitu 1,75 gr/cm3 menjadi 1,35gr/cm3. Pengujian berat jenis mengalami penurunan sampai dengan 2,1 pada variasi tanah asli +15 % abu sekam padi + 14% abu arang kayu.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain