Text
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH CANGKANG BEKICOT SEBAGAI SUBTITUSI SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR
Mortar adalah campuran semen, pasir dan air yang memiliki persentase yang berbeda. Sebagai bahan pengikat, mortar harus mempunyai kekentalan standar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah cangkang bekicot sebagai bahan pengganti sebagian semen terhadap kuat tekan mortar. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Kadar limbah serbuk cangkang bekicot yang di gunakan dalam pembuatan sampel mortar yaitu 0%, 5%, dan 10%. Pada umur 7 hari mortar normal mencapai 12,487 MPa, mortar variasi cangkang bekicot 5% lebih tinggi yaitu 14,253 MPa dengan peningkatan 14,14%, sedangkan mortar variasi cangkang bekicot 10% mencapai kuat tekan sebesar 9,435 MPa dengan penurunan sebesar 24,44%. Pada umur 14 hari mortar normal mencapai 17,075 MPa, mortar variasi cangkang bekicot 5% lebih tinggi yaitu 18,896 MPa dengan peningkatan 10,66%, sedangkan mortar variasi cangkang bekicot 10% mencapai kuat tekan sebesar 11,959 MPa dengan penurunan sebesar 29,96%. Pada umur 28 hari mortar normal mencapai 20,630 MPa, mortar variasi cangkang bekicot 5% lebih tinggi yaitu 21,882 MPa dengan peningkatan 6,07%, sedangkan mortar variasi cangkang bekicot 10% mencapai kuat tekan sebesar 14,415 MPa dengan penurunan sebesar 30,14%. Semakin banyak mensubtitusikan semen dengan serbuk cangkang bekicot pada campuran mortar maka semakin turun kuat tekan yang akan didapatkan, Semakin banyak semen yang disubstitusi, semakin banyak zat pengikat utama yang dikurangi, sementara cangkang bekicot hanya bertindak sebagai pengisi, bukan pengikat. Jadi disimpulkan bahwa penambahan serbuk cangkang bekicot 5% masih memenuhi standar kuat tekan mortar, namun pada campuran 10% terjadi penurunan kekuatan secara signifikan. Oleh karena itu, pemanfaatan limbah cangkang bekicot sebesar 5% dinilai optimal sebagai substitusi semen dalam campuran mortar.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain