Text
INOVASI GEOPRODUK MELALUI PEMBUATAN KUE SEMPRONG DENGAN SUBTITUSI TEPUNG MANGROVE (BRUGUIERA GYMNORRHIZA) SEBAGAI OLEH-OLEH DI KECAMATAN MUNCAR BANYUWANGI
Pariwisata merupakan sektor utama yang perkembangannya memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Ekonomi kreatif adalah salah satu bagian dari sektor pariwisata yang paling memberikan inovasi bagi masyarakat Banyuwangi, salah satu bidang ekonomi kreatif yang cukup berkembang adalah bidang kuliner. Muncar sebagai salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi memiliki berbagai macam potensi wisata, salah satunya yaitu dengan keberadaan hutan mangrove yang menjadi salah satu biosite di Geopark Ijen yang pemanfaatan nilai ekonomisnya dirasa masih kurang maksimal. Mangrove merupakan tanaman yang seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan, termasuk buahnya yang bisa dimanfaatkan menjadi tepung. Tepung buah mangrove dapat dimanfaatkan menjadi bahan dasar pembuatan kue semprong yang diharapkan dapat menjadi sebuah inovasi geoproduk dan oleh-oleh khas Kecamatan Muncar. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan, kesukaan masyarakat terhadap inovasi olahan produk kue semprong, dan analisis biaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian R&D dengan pengembangan 4D (Define, Design, Development, Dissemination) dan diuji menggunakan uji Organoleptik (hedonik dan mutu hedonik) yang memperhatikan aspek aroma, rasa, tekstur, dan warna. Pada penelitian ini menggunakan perbandingan penggantian tepung beras dengan tepung buah mangrove sebesar 5%, 10%, dan 15%, kemudian didapatkan resep pengembangan terbaik yakni resep pengembangan 3 (RP3) dengan perbandingan 15%. Tingkat kesukaan masyarakat diketahui sebesar 85,67% dan termasuk kriteria produk sangat disukai. Dalam pembuatan 1 kali resep kue semprong menghasilkan 3 porsi dengan laba 15% yang menghasilkan biaya dengan metode pendekatan variable costing sebesar Rp 19.000.
B23.93301.388 | PA23.93301.388 | Perpustakaan Lantai 2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain