Text
STUDI PERANCANGAN LAMBUNG SMALL WATERPLANE AREA TWIN HULL (SWATH) SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI WISATA TELUK BIRU BANYUWANGI
Pariwisata merupakan bidang yang sangat berkembang pesat di Indonesia, dengan berbagai keindahan alam yang dimiliki. Jumlah perjalanan wisatawan domestik selama tahun 2018 mencapai 303,40 juta perjalanan yang berarti mengalami peningkatan sebesar 12,37 persen dibandingkan tahun 2017 dengan jumlah perjalanan 270,00 juta perjalanan. Banyuwangi memiliki banyak sekali wisata, salah satu objek wisata pantai di Banyuwangi yaitu Teluk Biru (Blue Bay) yang tergolong belum banyak diketahui bahkan oleh masyarakat Banyuwangi, dikarenakan belum dapat diakses dengan mudah, yang membuat keberadaan Teluk Biru kurang populer. Akses utama menuju wisata tersebut, masih menggunakan\r\nkapal nelayan tradisional. Untuk sampai ke Teluk Biru, harus melalui dermaga Pelabuhan Muncar, dengan jarak tempuh 18,64 mil, yang ditempuh dalam waktu 2-3 jam dalam satu kali perjalanan. Tentunya akan sangat memakan waktu mobilisasi para wisatawan. Berdasarkan permasalahan diatas kami merancang dengan jarak tempuh 30 km / 16,199 Nautical miles, diperoleh waktu tempuh yang dibutuhkan dalam satu kali pelayaran yaitu ± 49 menit. Kami melakukan perancangan berdasarkan sistership dengan metode pendekatan variasi tahanan. Terdapat 6 model variasi tahanan model perancangan dan didapatkan model terbaik pada model 5 (SWSS-10M) dengan nilai tahanan terbaik 16 kN dengan data utama kapal LOA: 12 m, B: 5,76 m, b’: 1,908 m, T: 0,9 m, H: 2,22 m, Vs: 20 knot dan dengan nilai displasmen maksimum sebesar : 16,2 ton, WSA: 55,145 m2, WPA: 14,99 m2, LCB: 1,080 m, LCF: 0,758 M, KB: 0,459 m, TKM: 5,011 m, LKM: 6,024 , TPC: 0,153 ton/cm, Mtc: 0,0777 ton.m. Hasil analisa kurva Bonjean menunjukkan bahwa kondisi luasan area pada station 3, 4, 17, dan 18 terjadi patahan pada kurva Bonjean yang berarti adanya perubahan luasan area yang cukup masif pada station tersebut, itu dikarenakan bentuk lambung pada jenis lambung ini memiliki bentuk yang tidak sama seperti monohull ataupun demihull pada umumnya, karena kapal berjenis SWATH memiliki lowerhull, strut, yang menyebabkan perbedaan luasan area tersebut.
B23.21302.439 | PA23.21302.439 | Perpustakaan Lantai 2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain