Text
PENGARUH STABILISASI ABU SEKAM PADI PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP SIFAT PERMEABEL TANAH SEPANJANG ARAH VERTIKAL (STUDI KASUS GLAGAH AGUNG, PURWOHARJO)
Stabilisasi tanah adalah salah satu cara untuk menangani tanah dasar yang kurang baik. Salah satu contoh tanah yang biasanya memiliki daya dukung yang kurang baik ialah tanah lempung ekspansif, maka dari itu penelitian ini menggunakan campuran abu sekam padi dengan persentase 8% sebagai bahan stabilisasi. Dengan melakukan pengujian kepadatan ringan CBR (California Bearing Ratio) massa pemeraman 1 hari, 2 hari, 3 hari dan 4 hari sepanjang arah vertikal. Pada pemodelan benda uji tanah menggunakan areatriplek dengan ukuran panjang 100 cm, lebar 50 cm, tinggi 50 cm jarak antara sekat 10 cm pada samping kanan dan kiri. Penelitian ini bertujuan mencari cara agar stabilisasi dilakukan di beberapa titik tertentu tetapi berpengaruh terhadap lokasi sekitar titik yang distabilisasi, yang dapat menjadi metode untuk menghemat waktu pelaksanaan perbaikan dan anggaran perbaikan tanah. \r\nNilai CBR pada tanah yang distabilisasi menggunakan abu sekam padi mendapatkan kenaikan yang tinggi dari nilai cbr tanah asli dengan nilai 14,1% menjadi 35,8% dengan persentase sebesar 21,7%. Jarak dan waktu pemeraman yang paling efektif dari penelitian ini yaitu pada jarak 10 cm pada lokasi A waktu pemeraman 1 hari didapatkan hasil sebesar 34,2 dengan selisih penurunan sebesar 1,6% dan waktu pemeran 2 hari pada lokasi A di dapatkan hasil sebesar sebesar 34,8% dengan penurunan sebesar 1% dari lokasi S Tanah yang distabilisasi menggunakan abu sekam padi mampu meningkatkan memperbaiki karakteristik tanah yang kurang baik dengan meningkatkan nilai daya dukung tanah. Oleh karena itu campuran abu sekam padi cukup baik digunakan untuk memperbaiki karakteristik tanah yang kurang baik.\r\n
B23.22401.524 | PA23.22401.524 | Perpustakaan Lantai 2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain