Text
KONSEP DESAIN FIREFIGHTERS BOAT SEBAGAI SARANA PEMADAM KEBAKARAN PADA AREA KEPULAUAN SERIBU DENGAN PENGARUH PELETAKAN NOZZLE FIRE MONITOR TERHADAP STABILITAS
Kepulauan Seribu merupakan salah satu wilayah yang masuk ke dalam administrasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Secara geografis, pada data Dinas Pariwisata (2022) Kepualauan memiliki total wilayah seluas 4.745,62 km2 yang terdiri dari 8,76 km2 daratan dan terbagi menjadi dua kecamatan, yakni Kepulauan Seribu Utara dan Selatan. Wilayah ini terpecah lagi menjadi enam kelurahan, yaitu Pulau Kelapa, Pulau Harapan, Pulau Panggang, Pulau Tidung, Pulau Pari, dan Pulau Untung Jawa. Di kepulauan seribu fasilitas transportasi sangatlah memadai bagi pengunjung, banyak wisatawan yang menggunakan jasa tersebut untuk melakukan penyebrangan. Namun, pada area sekitar wisata Kepulauan Seribu hanya dikelilingi sebuah perairan, dalam hal ini jika terjadi kecelakaan kapal wisata seperti kebakaran pada saat di tengah penyebrangan, petugas pemadam kebakaran yang ada di daratan akan sulit untuk memadamkan api saat kapal berada jauh dari jangkauan petugas. Mengatasi hal tersebut, perlu adanya sebuah boat pemadam kebakaran di sekitar area wisata Kepulauan Seribu. Pembuatan desain dilakukan dengan menentukan dimensi utama kapal dari boat pembanding menggunakan metode effect of length on resistance yang kemudian di regresi exponensial yang menghasilkan dimensi utama kapal LOA: 16.5 m, LPP: 15,588 m, B: 4,9 m, H: 2,5 m, T: 0,9 m dan memiliki speed 36 knot. Lambung di variasikan dengan penambahan chine yang memiliki sudut masing-masing 0o, 10o, 17o guna untuk mengurangi hambatan yang di miliki boat, dari hasil simulasi Numeca Fine Marine (CFD) dan Maxsuft yang dilakukan pada enam variasi lambung yang digunakan, dapat disimpulkan pada variasi chine, variasi lambung 4 memiliki perbandingan tahanan terkecil dibandingkan dengan variasi lambung lainnya yakni sebesar 0,40%, dan memiliki nilai tahanan sebesar 66,4 Kn. Perancangan ini menggunakan 1 pompa yang memiliki kapasitas 474 m3/h dengan head total 76,3 m dan memiliki jangkauan semprot firemonitor sebesar 25m. Dalam analisa stabilitas variasi posisi firemonitor dari hasil 3 variasi, dapat disimpulkan bahwa trim boat yang dihasilkan pada variasi peletakan firemonitor dibagian belakang tidak memiliki nilai trim sama sekali pada pengujian stabilitas yang sudah dilakukan, dan memiliki nilai Max GZ 50 derajat juga nilai periode oleng sebesar 3,140 second.
B23.21302.569 | PA23.21302.569 | Perpustakaan Lantai 2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain