Text
PERAMALAN PERMINTAAN BERAS MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DI UD SUMBER JAYA BANYUWANGI
Kelebihan kapasitas atau overcapacity terjadi dalam kegiatan produksi beras di UD Sumber Jaya salah satunya ditandai sebagai konsekuensi adanya ketidakseimbangan antara tingkat kemampuan berproduksi perusahaan secara optimum dengan jumlah permintaan beras dari customer. Selama satu lustrum dari tahun 2018-2022, eskalasi permintaan beras terjadi pada tahun 2019 dan 2021 dengan persentase kenaikan sebesar 88,76% dan 51,94%. Hal ini menjadikan industri memproduksi beras pada skala output yang lebih tinggi dari pada volume atau kapasitas produksi giling yang telah direncanakan. Peramalan jumlah permintaan beras menggunakan metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) diharapkan menjadi alat analisis data untuk mengetahui anomali permintaan di waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan menentukan model terbaik ARIMA yang digunakan dalam memprediksi jumlah permintaan beras di periode 2024-2025. Model terbaik ARIMA diukur berdasarkan hasil error atau tingkat akurasi ramalan dengan kriteria Root Mean Square Error (RMSE), Mean Absolute Error (MAE) dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Hasil peramalan permintaan beras menggunakan metode ARIMA memperoleh model terbaik yaitu ARIMA (1,1,2), dengan taraf nyata alpha (α) 5% dihasilkan nilai RMSE 21.55052, MAE 17.10215, dan MAPE 17.64791, karena kriteria nilai MAPE berada di antara 10%-20% maka artinya akurasi hasil peramalan diasumsikan baik.
B24.41311.776 | PA24.41311.776 | Perpustakaan Lantai 2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain