Text
ANALISIS PENGARUH PANJANG DAN FRAKSI VOLUME SERAT TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA SEBAGAI MATERIAL BODYKIT MOBIL
Serat sabut kelapa belum dimanfaatkan secara maksimal, serat sabut kelapa memiliki \r\npotensi besar untuk meningkatkan nilai tambahnya. Serat sabut kelapa memiliki potensi besar \r\nuntuk diaplikasikan dalam pembuatan komposit. Pemanfaatan serat sabut kelapa sebagai bahan \r\nbaru rekayasa antara lain menghasilkan bahan baru komposit alam yang ramah lingkungan dan \r\nmendukung gagasan pemanfaatan serat sabut kelapa menjadi produk yang memiliki nilai \r\nekonomi dan teknologi tinggi. Salah satu perkembangan material komposit yang pesat yakni \r\npada bidang otomotif. Sifat mekanik dan tahan korosi merupakan salah satu keunggulan \r\nmaterial komposit yang menyaingi material logam. Seiring dengan perkembangan teknologi \r\notomotif pada saat ini, penggunaan serat alam sebagai material komposit mulai banyak \r\ndigunakan salah satunya yakni sebagai bahan pembuatan bodykit mobil yang nantinya akan \r\ndiperkuat dengan serat alam yakni serat sabut kelapa. Serat sabut kelapa yang telah dikeringkan \r\nlalu digunakan sebagai filler dan dicampur dengan resin epoxy melalui proses manufaktur \r\ndengan menggunakan metode hand lay up. Untuk menentukan nilai kekuatan tarik, dilakukan \r\npengujian tarik sesuai dengan standar ASTM D-3039. Hasil nilai kekuatan tarik tertinggi berada \r\npada variasi fraksi volume serat 15% dengan panjang serat 20mm yakni sebesar 16,91 MPa, \r\nsedangkan hasil nilai kekuatan tarik terendah berada pada variasi fraksi volume serat 10% \r\ndengan panjang serat 20mm yakni sebesar 14,87 MPa. Hal ini dikarenakan ikatan antara \r\nreinforcement yaitu serat sabut kelapa dengan matriks resin epoxy yang saling mengikat pada \r\nkomposit.
B24.36301.844 | PA24.36301.844 | Perpustakaan Lantai 2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain