Text
STUDI PEMANFAATAN GELATIN KULIT IKAN TUNA SKIPJACK (KATSUWONUS PELAMIS) SEBAGAI BAHAN EMULSIFIER DAN STABILIZER ES KRIM SUSU SAPI
Limbah perikanan yang jumlahnya sangat banyak belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan maksimal. Pemanfaatan limbah kulit ikan tuna skipjack sekedar diolah namun belum memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Gelatin ini mengatasi kehawatiran masyarakat Indonesia beragama Islam terhadap kehalalan gelatin dan mengetahui secara spesifik pengaruh penggunaan gelatin kulit ikan Tuna skipjack (Katsuwonus pelamis) sebagai emulsifier dan stabilizier ditinjau dari kualitas fisik (overrun, daya leleh dan viskositas) dan organoleptik (warna, aroma, tekstur dan rasa) es krim susu sapi. Terdapat 4 perlakuan dengan 5 kali ulangan, P0 (CMC), P1 (gelatin ikan tuna ekstraksi 65°C), P2 (gelatin ikan tuna ekstraksi 75°C), P3 (gelatin ikan tuna ekstraksi 85°C). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap non faktorial untuk uji kualitas fisik dan Rancangan Acak Kelompok non faktorial untuk uji organoleptik. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA), selain itu didalamnya juga akan membahas penetuan harga jual dan perhitungan Break even point (BEP) dari es krim menggunakan gelatin. Hasil menunjukkan berpengaruh nyata (P0,05) terhadap sifat organoleptik (warna, aroma, rasa dan tingkat kesukaan). Harga jual produk es krim berturut turut adalah (P0 Rp4.940,05 dengan HPP Rp2.457,73), (P1 Rp5.394,56 dengan HPP Rp2.683,86), (P2 Rp6.095,54 dengan HPP Rp3.032,61), dan (P3 Rp4.915,44 dengan HPP Rp2.790,71) semua produk memiliki Mark up sebesar 101%. Break even point untuk produk es krim dari setiap perlakuan berturut turut adalah (P0=9 pcs), (P1=10 pcs), (P2=9 pcs) dan (P3=9 pcs).
B24.41333.886 | PA24.41333.886 | Perpustakaan Lantai 2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain