Text
PENGARUH PERBANDINGAN KAPUR DAN ABU AMPAS TEBU SEBAGAI PERBAIKAN TANAH LEMPUNG
Tanah lempung bila dalam keadaan kering akan bersifat keras, dan jika basah akan bersifat lunak plastis, dan kohesif, mengembang dan menyusut dengan cepat. Tanah pada Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi dibuktikan munculnya fenomena ekspansif yang menyebabkan kerusakan konstruksi diatasnya berupa keretakan pada dinding rumah dan elevasi tanah yang tidak merata. Pada penelitian ini akan dilakukan penambahan bahan stabilisasi tanah lempung dengan menambahkan campuran kapur dan abu ampas tebu menggunakan pengujian dengan metode uji kuat tekan bebas atau UCT (Unconfined Compression Test) dimana metode pengujian ini akan langsung menghasilkan tekanan yang langsung memberikan pendekatan terhadap daya dukung kualitas tanah. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran kapur dan abu ampas tebu terhadap kuat tekan bebas tanah sebagai salah satu alternatif perbaikan tanah dengan dibuat variasi campuran kapur sebesar 10%, 12 %, dan 14% untuk abu ampas tebu sebesar 10%, 12 %, dan 14%. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan bebas dimana pada variasi campuran kapur dengan presentase 10% menghasilkan nilai kuat tekan tertinggi dari semua variasi dan bisa dikatakan bahwa pada campuran kapur 10% dapat meningkatkan nilai daya dukung tanah dimana pada pencampuran tanah dan kapur dengan presentase 10% mendapatkan nilai qu sebesar 106,99 kN/m^2 (kPa). Pada pencampuran tanah asli dan abu ampas tebu 10 % diperoleh nilai tertinggi dengan hasil nilai qu sebesar 77,07 kN/m^2 (kPa). Dan pada pencampuran tanah asli + kapur + abu ampas tebu nilai tertinggi yaitu pada variasi 10% sebesar 78.58 kN/m^2 (kPa).
B24.22401.929 | PA24.22401.929 | Perpustakaan Lantai 2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain