Text
IDENTIFIKASI RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PERUSAHAAN BETON READY MIX STUDI KASUS PT MERAK JAYA BETON
Seiring meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan keselamatan terhadap pekerja, \r\nmendorong banyak perusahaan untuk meningkatkan upaya penerapan dan perbaikan program \r\nK3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Tanpa menerapkan manajemen risiko perusahaan \r\ndihadapkan dengan ketidakpastian. Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko \r\nK3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan, salah satu sumber daya yang terpenting dalam \r\nperusahan adalah sumber daya manusia. Dimana setiap proses di area batching plant pada PT \r\nMerak Jaya Beton berpotensi menimbulkan suatu risiko, maka dari itu sesuai dengan \r\ndilakukannya penelitian ini yaitu identifikasi risiko menggunakan metode Job Hazard Analysis \r\nyang mengacu pada Manajemen Risiko AS/NZ 4360:2004 untuk melakukan penilaian risiko \r\npotensi bahaya kerja teridentifikasi risiko sebanyak 7 potensi bahaya kerja di Area Batching \r\nPlant yang terdiri dari 6 pekerjaan yang diidentifikasi. Potensi risiko dalam proses produksi \r\nbeton meliputi paparan debu dan bahan kimia, jatuh dari ketinggian, kemacetan saat \r\npengiriman, kejatuhan material beton, korsleting listrik, dan kecelakaan saat pengiriman. \r\nSedangkan bahaya yang dapat yang dapat timbul antara lain yaitu kepala kejatuhan material, \r\ngangguan saluran pernafasan, iritasi kulit, cedera ringan atau berat, kebakaran, trauma, beton \r\nmengalami pengerasan, dan sampai meninggal dunia. Terdapat tiga kategori risiko dalam \r\nseluruh proses produksi yaitu low, medium, dan high. Risiko dalam kategori low mencakup \r\njatuh dari ketinggian, kemacetan saat pengiriman, korsleting listrik, dan kecelakaan saat \r\npengiriman. Sementara itu, risiko dalam kategori medium adalah kejatuhan material beton, dan \r\nrisiko dalam kategori low adalah paparan debu dan bahan kimia.
B24.22401.1119 | PA24.22401.1119 | Perpustakaan Lantai 2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain