English Indonesia

Perpustakaan Poliwangi

Digital Library Management System

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Masuk
    Pustakawan
    Dosen/Mahasiswa

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of PENGARUH JENIS PAHAT DAN KEDALAMAN MAKAN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 37 PADA PROSES MILLING KONVENSIONAL

Text

PENGARUH JENIS PAHAT DAN KEDALAMAN MAKAN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 37 PADA PROSES MILLING KONVENSIONAL

Aroyyan Arif Anindito - Nama Orang;

Proses pemesinan adalah suatu proses yang dilakukan untuk membentuk suatu benda kerja dengan cara mengurangi sebagian material dari benda kerja sehingga menjadi produk yang dinginkan dengan menggunakan mesin perkakas. Salah satu mesin perkakas yang sering digunakan dalam proses pemesinan adalah mesin frais. Mesin frais banyak digunakan dalam proses pemesinan untuk membuat suatu produk, dimana produk tersebut akan menghasilkan nilai kekasaran permukaan yang berbeda beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kedalaman potong pada pahat end mill HSS dan Carbide dengan proses pemesinan face milling terhadap tingkat kekasaran permukaan material baja St 37. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, Penggunaan variabel konstan yaitu putaran spindle 178 rpm, dimensi pahat HSS dan Carbide \\emptyset\\ 10\\ mm, kecepatan pemakanan 33 mm/menit. Variasi kedalaman potong yang digunakan adalah 1 mm, 1,25 mm, dan 1,5 mm dengan penggunaaan putaran spindle 178 rpm pada pahat HSS dan Carbide. Dari hasil uji kekasaran permukaan pada pahat HSS dengan kedalaman potong 1,25 mm menghasilkan nilai kekasaran permukaan terendah sebesar 0,598 µm terdapat kategori N5, paling tertinggi dengan kedalaman potong 1 menghasilkan nilai kekasaran sebesar 1,790 µm terdapat pada kategori N7 dan pahat Carbide dengan kedalaman potong 1,5 mm menghasilkan nilai kekasaran permukaan terendah sebesar 0,762 µm terdapat pada kategori N5, paling tertinggi dengan kedalaman potong 1,25 menghasilkan nilai kekasaran sebesar 0,952 µm terdapat pada kategori N5.


Ketersediaan
B24.36301.1084PA24.36301.1084Perpustakaan Lantai 2Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
PA24.36301.1084
Penerbit
BANYUWANGI : POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
362021401041
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
kekasaran
pahat
Kecepatan
FRAIS
ST37
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • File PENGARUH JENIS PAHAT DAN KEDALAMAN MAKAN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 37 RNPADA PROSES MILLING KONVENSIONAL
    Attachment dari PENGARUH JENIS PAHAT DAN KEDALAMAN MAKAN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 37 RNPADA PROSES MILLING KONVENSIONAL
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan Poliwangi
  • Informasi
  • Pustakawan
  • Member Area

Tentang Kami

Unit Perpustakaan merupakan unit yang berupaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar, juga sebagai salah satu sarana penunjang akademik yang memiliki peran cukup strategis dalam penyediaan informasi perkembangan ilmu pengetahuan bagi pengguna di lingkungan civitas akademika Politeknik Negeri Banyuwangi. Unit Perpustakaan menyediakan bahan literasi baik cetak maupun digital untuk menunjang budaya akademis, berfikir kritis, dan literatif.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

© 2025 — Politeknik Negeri Banyuwangi

Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Filsafat dan Psikologi
  • Agama
  • Ilmu - Ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu Sains (Ilmu Alam dan Matematika)
  • Teknologi dan Ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi, Sejarah & Disiplin Ilmu Berkaitan
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik