Text
ANALISIS MANAJEMEN THERMAL BATERAI LIFEPO4 DENGAN PENDINGIN BUBBLE GENERATOR BERDASARKAN VARIASI KECEPATAN MOTOR LISTRIK
Thermal runaway adalah fenomena di mana ketika suhu dalam baterai lithium-ion \r\nmencapai nilai kritis, maka akan terjadi peningkatan suhu yang kemudian menyebabkan \r\npercepatan laju reaksi eksotermal. Untuk mengantisipasi kegagalan yang berpotensi \r\nmembahayakan pada baterai, Battery Management System merupakan sistem yang sering \r\ndigunakan untuk menghindari kerusakan yang mungkin terjadi pada baterai. Pengujian \r\ndilakukan dengan kecepatan putaran roda sedang dan maksimum untuk mengetahui \r\ntemperatur maksimum setelah pendinginan. Pengujian dengan air pendingin dilakukan \r\nsebanyak dua kali dengan menggunakan motor listrik pada putaran sedang dan putaran \r\nmaksimum dengan pengujian menggunakan bubble generator. Hasil pengujian termal \r\npada baterai LiFePO4 dengan variasi kecepatan microbubble mendapatkan pengaruh nilai \r\ntemperatur pada kecepatan sedang nilai temperatur rata-rata pada baterai sebesar 13,54º \r\nhingga 23,48º Celcius dan nilai temperatur maksimum baterai sebesar 19,5º Celcius \r\nhingga 30,25º Celcius. Sedangkan pada pengujian kecepatan maksimum nilai temperatur \r\nrata-rata pada baterai adalah 16.62º Celcius sampai 24.94º dan nilai maksimumnya adalah \r\n19.5º sampai 28.25º Celcius. Dan perhitungan tahanan termal dengan variasi kecepatan \r\nmendapatkan hasil pada kecepatan sedang dengan nilai 1.015º Celcius - 1.07º Celcius dan \r\nkecepatan maksimum dengan nilai 1.01º Celcius - 1.02º Celcius. Dari hasil pengujian dan \r\nperhitugan resistensi termal yang telah di lakukan diperoleh kecepatan maksimum \r\nmerupakan variasi terbaik dikarenakan mendapatkan rata – rata resistensi termal lebih \r\nkecil dibandingkan dengan kecepatan medium.
B24.36301.955 | PA24.36301.955 | Perpustakaan Lantai 2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain