Text
PENGARUH VARIASI LAYER PADA KONSTRUKSI KAPAL FIBERGLASS TERHADAP KEKUATAN TARIK MENGGUNAKAN METODE VACUUM INFUSION DAN HAND LAY UP
Industri perkapalan merupakan sektor penting yang terus berkembang dalam \r\nperekonomian global. Untuk memenuhi permintaan kapal yang tangguh dan efisien, pemilihan \r\nmaterial berkualitas tinggi sangatlah penting. Fiberglass adalah salah satu material yang sering \r\ndigunakan karena kekuatannya, ketahanan terhadap korosi, dan kemudahan pemodelannya, \r\nyang dapat disesuaikan dengan berbagai desain kapal. Dalam produksi kapal fiberglass, metode \r\nseperti vacuum infusion dan hand lay up menjadi teknik produksi utama. Namun, pemahaman \r\nyang komprehensif tentang bagaimana variasi lapisan konstruksi mempengaruhi kekuatan tarik \r\nkapal dengan kedua metode ini masih terbatas. Penelitian ini berfokus pada pengaruh variasi \r\njumlah lapisan, yaitu 12, 15, dan 18 lapisan, terhadap kekuatan tarik, dengan menggunakan \r\nkedua metode produksi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi jumlah lapisan \r\nsecara signifikan mempengaruhi kekuatan tarik. Disimpulkan bahwa komposit menggunakan \r\nmetode vacuum infusion dengan 18 lapisan dan ketebalan 5 mm menghasilkan kekuatan tarik \r\ntertinggi sebesar 278,59 MPa. Performa yang lebih baik ini disebabkan oleh ikatan sempurna \r\nantara mat dan matriks selama proses produksi, yang meningkatkan kekuatan tarik. Selain itu, \r\njumlah lapisan yang lebih banyak dan distribusi matriks yang lebih merata membuat spesimen \r\nlebih padat dan meningkatkan performa uji tarik. Temuan ini menunjukkan bahwa lapisan yang \r\nlebih banyak dapat menahan beban lebih baik, sedangkan matriks yang merata mengurangi \r\npergeseran serat. Kekuatan tarik yang diperoleh melebihi standar BKI sebesar 85 MPa, \r\nsehingga material ini cocok digunakan untuk konstruksi kulit kapal dan penopang struktural \r\nlainnya.
B25.21302.1356 | PA25.21302.1356 | Perpustakaan Lantai 2 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain