Text
PENGARUH PEMANFAATAN STYROFOAM BERBENTUK BUTIRAN SEBAGAI MORTAR RINGAN DITINJAU DARI BERAT DAN KUAT TEKAN
Mortar merupakan campuran material yang terdiri dari agregat halus, bahan perekat dan air dengan komposisi tertentu. Mortar ringan adalah mortar yang memiliki agregat ringan atau atau campuran agregat kasar ringan dan pasir sebagai pengganti atau pencampuran dengan ketentuan tidak boleh melampaui berat isi maksimum beton 1850 Kg/m3. Sehingga mortar ringan memiliki nilai kuat tekan dan total berat isi yang berbeda dari mortar konvensional. Penggunaan mortar yang terbuat dari campuran styrofoam berbentuk butiran berpotensi untuk menghasilkan material konstruksi yang lebih ringan, penggunaan styrofoam sebagai bahan tambah dalam pembuatan mortar sebagai mortar ringan karena dapat mengurangi total berat isi. Sifat styrofoam yang dapat menghambat aliran panas, berpengaruh dalam penggunaan styrofoam sebagai peredam terhadap suhu ruang, Struktur styrofoam yang terdiri dari butiran – butiran yang memiliki udara dengan kerapatan rendah. Fungsi rongga yang terdapat di setiap butirannya inilah yang menjadi penahan panas dan peredam suara karena sifatnya yang juga kaku. Oleh sebab itu, styrofoam kerap dipakai sebagai bahan isolator termal dan peredam suara yang baik. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimenn dengan variasi campuran styrofoam 20%, 60%, dan 80% dengan pengujian kuat tekan yang dilakukan pada umur 7,14,21, dan 28 hari. Penambahan styrofoam pada mortar dengan variasi 20% menunjukkan hasil yang stabil pada nilai rata – rata 12,34 Mpa. nilai kuat tekan variasi 60%. Dimana rata – rata nilai kuat tekan sebesar 5,9 MPa. Pada variasi campuran mortar 80% terjadi penurunan yang signifikan dimana rata – rata nilai kuat tekan didapatkan sebesar 4,38 MPa. Ini menunjukkan bahwa penambahan styrofoam dapat mengurangi total berat isi dan juga menrunkan nilai kuat tekan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain