Text
PENGARUH VARIASI PH AIR PADA METODE CURING TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR DENGAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER
Mortar dengan bahan tambah aditif adalah bahan konstruksi yang digunakan untuk memberikan permukaan yang rata dan halus, yang sering digunakan pada lantai bangunan. Proses curing yang tepat sangat penting untuk memastikan kekuatan dan daya tahan mortar, terutama dalam kondisi lingkungan tertentu. Penelitian untuk mengetahui pengaruh variasi pH air pada metode curing terhadap kuat tekan mortar dengan bahan tambah superplasticizer. Sampel mortar dibuat dengan perbandingan semen, air, dan pasir yang sesuai, dan diuji pada usia 28 hari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa mortar normal dengan campuran air dengan pH 7 dan curing dengan air pH 7mencapai kuat tekan rata-rata sebesar 28,74 MPa. Sebaliknya, mortar yang menggunakan pH air 6,23 dan pH air 6,58 menunjukkan hasil lebih rendah, yaitu 21,69 MPa dan 22,99 MPa, dengan penurunan masing-masing sebesar 24,53% dan 20,01%. Pada mortar normal dengan campuran pH air 6,23, curing pH air 7 memberikan kuat tekan 25,49 MPa dengan penurunan 11,75%, sedangkan curing dengan pH air 6,23 mencapai 22,84 MPa turun 20,53%, dan curing dengan pH air 6,23 mencapai 24,58 MPa turun 14,44%. Mortar dengan tambahan bahan aditif, penggunaan campuran pH air 7 dalam curing maupun campuran menunjukkan hasil optimal, dengan kuat tekan rata-rata 39,78 MPa mengalami kenaikan 38,41% dari mortar normal. Mortar dengan bahan aditif yang menggunakan campuran pH air 6,23 dalam curing mencapai 38,48 MPa naik 33,89%, dan pH air 6,58 memperoleh 38,65 MPa naikan 34,48%. Hasil ini menegaskan bahwa pemilihan metode curing yang tepat dapat meningkatkan kuat tekan mortar, di mana penggunaan pH air 7 sebagai media curing memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakanair dengan pH 6,23 dan pH 6,58.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain