Text
PERBANDINGAN KUAT TEKAN MORTAR PASIR SUNGAI BANYUWANGI UTARA TERHADAP PASIR LUMAJANG
Mortar merupakan material penting dalam dunia konstruksi yang berfungsi sebagai\r\nperekat antar elemen struktur bangunan. Salah satu komponen utama mortar adalah pasir, yang\r\nberperan dalam menentukan kekuatan dan daya tahan struktur. Pasir Lumajang telah lama\r\nmenjadi standar kualitas dalam industri konstruksi karena karakteristik fisiknya yang unggul.\r\nNamun, penggunaan pasir tersebut di luar wilayah asal seperti di Banyuwangi Utara\r\nmenimbulkan kendala biaya dan distribusi. Di sisi lain, pasir lokal Banyuwangi Utara belum\r\nbanyak diuji secara teknis sehingga penggunaannya belum optimal. Penelitian ini bertujuan\r\nuntuk mengevaluasi kualitas pasir lokal dari Kecamatan Kalipuro, Songgon, dan Wongsorejo,\r\nserta membandingkannya dengan pasir Lumajang. Pengujian dilakukan melalui uji kuat tekan\r\nmortar dengan perbandingan campuran 1:3 (semen:pasir) pada umur 3, 7, 14, dan 28 hari,\r\nmengacu pada standar SNI 03-6825-2002. Hasil menunjukkan bahwa pasir Kalipuro\r\nmenghasilkan kuat tekan sebesar 13,667 MPa (3 hari), 23,246 MPa (7 hari), 27,463 MPa (14\r\nhari), dan 28,291 MPa (28 hari), yang pada beberapa umur bahkan melampaui kuat tekan pasir\r\nLumajang. Pasir Songgon juga menunjukkan performa baik, sedangkan pasir Wongsorejo\r\nmemiliki nilai terendah. Dari hasil tersebut, pasir Kalipuro direkomendasikan sebagai alternatif\r\nbahan konstruksi yang layak di wilayah Banyuwangi karena mampu menekan biaya distribusi\r\nsekaligus memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain